Tani Jiwo’s Pick: Tempat Makan Favorit Wisatawan di Dieng

Beberapa kali teman-teman berkunjung ke rumah kami, mereka selalu menanyakan hal serupa, “Enaknya makan apa, ya, di Dieng?” Pertanyaan sederhana ini rasanya seperti momok yang begitu sulit dijawab sampai overthinking.

Untung saja, peremajaan kawasan wisata berjalan seiring dengan peremajaan warung makan yang ada di sekitarnya. Dari sekian banyak warung makan yang ada di Dieng, ini bisa jadi deretan warung makan yang dapat kami rekomendasikan ketika Tani Fellas berkunjung ke Dieng. Yuk, kita simak bersama!

  • Warung Sop Mbak Ucuk

Berkunjung ke Dieng tidak lengkap tanpa menikmati kuliner khasnya. Selain terkenal dengan mi ongklok dan olahan buah carica, ada satu kuliner yang tak kalah enak untuk dicoba. Namanya sauto Batur. Pernahkah kamu mencobanya?

Kuliner ini tidak berbeda jauh dengan soto pada umumnya. Perbedaannya adalah penggunaan taoco pada kuahnya, sehingga rasa yang ditimbulkan cenderung asam dan segar. Perpaduan rempah lain, seperti daun bawang, kunyit, jahe, ketumbar, dan cabai, memperkaya cita rasa dalam satu mangkuknya. Selain itu, kuah kaya rempah tadi dipadukan dengan potongan daging iga sapi tanpa lemak yang sudah dimasak selama dua hingga tiga jam. 

Sauto Batur adalah salah satu bukti sejarah peninggalan etnis Tionghoa yang sempat bermukim di daerah ini pada abad ke-19 hingga ke-20. Selain meninggalkan jejak melalui kuliner–penggunaan taoco pada olahan masakan, ada juga bong di sekitar daerah Batur dan guci-guci keramik dari masa silam di beberapa rumah warga. Peninggalan sejarah ini, sayangnya, tidak terawat dengan baik sekalipun masih dapat dikunjungi hingga kini.

Nah, salah satu tempat yang masih menjajakan kuliner khas Batur ini adalah Warung Sop Mbak Ucuk. Letaknya tepat di seberang kantor Kecamatan Batur. Meskipun banyak warung lain yang juga menjajakan kuliner serupa, tempat ini menyediakan ruang yang cukup luas untuk lebih kurang 30 pengunjung. Berbeda dari lainnya, di sini, satu porsi sauto Batur berisi 3 hingga 4 potongan daging iga yang cukup besar bersama sebakul nasi agar pengunjung bisa bebas menambah porsinya. Selain menjajakan sauto Batur, Mbak Ucuk juga menawarkan menu bakso dengan memakai kuah taoco. Harga makanan di warung ini mulai dari 13.000 rupiah hingga 35.000 rupiah. Ada pula minuman hangat, seperti teh dan jeruk, yang dibanderol mulai dari 3.000 rupiah. Warung ini juga menyediakan kerupuk dan semangkuk sambal untuk menambah kenikmatan sauto Batur.

Warung ini berada di jantung ekonomi Kecamatan Batur, kamu hanya perlu menempuh jarak 15–20 menit dari Dieng dengan kendaraan bermotor. Warung Sop Mbak Ucuk buka dari jam sembilan hingga lima sore setiap harinya.

  • Warung Makan Mak Asih

Warung kedua ini memiliki konsep warung kecil tetapi dapat memberikan suguhan porsi besar yang masih menjanjikan pada era ini. Sekalipun tempat terbatas, bukan menjadi hambatan untuk melayani makan di tempat berpuluh kali hingga pesanan katering. Sekiranya begitulah gambaran warung makan Mak Asih yang bertempat di area Dieng Kulon. Sekalipun memanfaatkan bekas pos ronda, warung ini kerap dipercaya masyarakat Dieng untuk memuaskan rasa lapar tamu di beberapa hajatan.

Menu masakan sehari-hari yang diolah dengan aneka rempah layak kamu coba ketika berkunjung ke Dieng. Masakan andalan favorit kami adalah oseng jamur dan oseng pare. Bagi sebagian orang, mungkin tak terlalu suka oseng pare karena rasa yang pahit. Tapi, di tangan Mak Asih, pare yang pahit berubah jadi sebuah olahan yang bisa disantap siapapun–termasuk mereka yang tidak suka rasa pahit! Selain menu masakan, ada juga gorengan yang melengkapi nikmatnya masakan Mak Asih. Ada juga beberapa menu minuman saset yang bisa kamu pesan. Harga dibanderol mulai dari 3.000 rupiah saja. 

Warung makan Mak Asih bersebelahan dengan tiga warung makan lainnya, membuat area parkir di depan warung ini lebih lengang. Tentu dapat memuat roda dua hingga empat dalam jumlah yang tidak sedikit. Berada di pusat keramaian wisata Dieng, memudahkan siapa pun bersambang ke warung ini.

  • Warung Mak Yati

Nah, ini adalah warung andalan kami. Rasanya, wisata dan kuliner adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Siapa yang tidak mau mengisi tenaga setelah berkeliling objek wisata? Di Dieng, pilihan makanan untuk mengisi tenaga tentu ada beragam. Salah satu yang paling dicari adalah warung makan milik Mak Yati.

Warung makan sederhana ini terletak di terminal transit Dieng yang lokasinya bersebelahan dengan Puskesmas Kejajar 2. Sejak terminal ini belum direnovasi, Mak Yati sudah berjualan di lokasi yang sama. Sejak tahun 80-an, banyak wisatawan dan warga sekitar yang mengidolakan masakannya. Warga sekitar Dieng pun memercayakan konsumsi hajatan dari jasa katering yang Mak Yati sediakan.

Menu andalan yang patut kamu coba di warung ini adalah ayam goreng sambal kapok. Nama yang cukup unik dan sesuai mengingat rasa yang ditawarkan justru membuat banyak pelanggan tertarik mencobanya berulang kali. Selain menu itu, terdapat berbagai jenis sayur dan lauk yang bisa kamu pilih sesuai selera. Ada juga menu soto ayam dan gorengan yang bisa kamu pilih ketika tidak menginginkan makanan terlalu berat. Menu minuman di warung ini pun beragam, seperti teh, jeruk, kopi, dan beberapa minuman saset lainnya. Harga yang dibanderol dari setiap menu di sini mulai dari 2.000 rupiah hingga 22.000 rupiah saja. Harga yang cukup terjangkau dengan ukuran porsi yang dapat menyesuaikan setiap karakter pelanggan.

Mak Yati–panggilan akrabnya–senang sekali menyambut pelanggan dengan candaan dan senyum yang merekah. Caranya berkomunikasi kepada pelanggan terasa seperti seorang ibu yang berbicara pada anak kecilnya, hangat dan penuh perhatian. Tak jarang, ia akan menceritakan kehidupan di Dieng pada para pelanggan. Termasuk cerita tentang berbagai objek wisata di sekitar warungnya. Ia dengan senang hati berbagi pengalaman mengunjungi objek wisata Dieng pada pelanggan yang penasaran.

Kamu pun juga bisa tanya-tanya pada Mak Yati tentang Dieng ketika berkunjung. Bisa saja, kamu mendapatkan cerita yang mungkin tidak didapatkan dari guide yang menemani, lho. Sembari menunggu makananmu siap dihidangkan, kamu bisa mengobrol dan bersantai di warungnya.

  • Warung Makan Mbak Inung

Terletak di Dataran Tinggi Dieng, Pasar Batur menjadi pusat perbelanjaan terbesar yang menyediakan kebutuhan warga di sekitarnya. Mulai dari bahan pangan, camilan, kebutuhan pertanian, kebutuhan rumah tangga, fesyen, bahkan warung makan dengan berbagai olahan tersedia di sini. Salah satu tempat yang banyak dituju adalah Warung Makan Mbak Inung. Berada di antara kios camilan menjadi keuntungan tersendiri bagi warung ini. Selain mudah ditemukan karena dekat dengan akses keluar masuk, area ini juga terbilang sangat bersih dan jauh dari sisa-sisa sayur yang terbuang. Sebab berada di dalam bangunan pasar, warung ini bersuhu lebih hangat dibanding tempat lain, lho.

Di warung ini, kamu bisa mendapatkan makanan berat dengan berbagai macam varian. Selain itu, ada banyak pilihan pendamping makanan yang bisa kamu ambil sendiri. Ada tahu dan tempe bacem, gorengan, ketupat, telur asin, sambal, hingga berbagai jenis kerupuk. Selain menu makanan itu, ada menu yang menjadi andalan banyak pengunjung, yaitu sauto Batur. Berbeda dengan yang dijajakan di luar pasar, warung ini menyajikan sauto dengan potongan daging menyerupai dadu agar mudah dinikmati. Tidak ada lemak daging yang turut dalam setiap porsinya. Kuahnya pun berwarna lebih pekat dengan lebih banyak taburan daun bawang. Di sini, kamu bisa memilih menyantap sauto dengan pendamping nasi ataupun ketupat. Dalam setiap penyajiannya, sauto di warung ini akan disandingkan bersama tempe kemul–gorengan khas Dieng-Wonosobo–dan sambal ijo. Rasa bumbunya terbilang jauh lebih ringan dan sesuai bagi kamu yang tidak terlalu suka rasa bumbu tajam.

Selain menu makanan tadi, warung ini juga menyediakan berbagai menu minuman yang melegakan dahaga. Mulai dari teh, jeruk, kopi, hingga minuman saset. Bahkan, di warung ini menyediakan minuman dingin, lho. Hal ini terbilang unik karena tidak semua tempat makan di Dieng menyediakan menu es. Pssst, bahkan kamu akan ditertawakan dulu oleh penjualnya jika tiba-tiba saja kamu mencari es di cuaca sedingin Dieng. Harga menu di warung ini dibanderol dari 3.000 rupiah saja.

Warung ini terbilang cukup ramai pengunjung. Sang pemilik warung, yang juga memasak sendiri seluruh menu makanan di sini, menyediakan area makan tidak hanya di dalam warung, tapi juga di sekitar koridor dekat warung. Setidaknya, warung ini mampu memuat 20 pengunjung setiap harinya. Takjarang, beberapa pengunjung yang berusia lebih dari 60 tahun ke warung ini hanya untuk menunggu keluarganya selesai belanja. Di warung ini juga menyediakan asbak untuk memfasilitasi perokok yang berkunjung. Suasana yang bercampur ini menjadi teropong yang relevan jika kamu ingin mengalami sendiri kehidupan warga di Dieng dan sekitarnya.

Sang pemilik, Mbak Inung, juga akan menyambut siapa pun yang berkunjung dengan hangat. Ia akan mengingat wajah-wajah pengunjungnya dan senang jika pengunjung tersebut datang kembali. Beberapa kali, ia juga senang melemparkan gurauan saat menghitung total pesanan pengunjung. Ia akan mengganti kata “ribu” menjadi “juta” yang tujuannya meringankan suasana serta mendekatkan jarak antara pengunjung dan pembeli. Meskipun memasak semua menu sendiri, ia juga dibantu dengan dua karyawan yang sama-sama senang melayani dengan gurauan. Suasana seperti ini mampu membangun perasaan pengunjung yang datang seperti berada di tempat saudara sendiri.

Lokasinya berjarak 15 hingga 20 menit saja dari pusat wisata Dieng. Bagi yang membawa kendaraan pribadi dapat memarkir kendaraan di area parkir pasar dan masuk ke dalam sekitar 100 meter untuk menemukan warung ini. Jika menggunakan kendaraan umum, kamu bisa naik bus dan langsung turun di depan pasar batur dengan biaya 25.000 rupiah dari Wonosobo. Kamu bisa mengunjunginya dari pukul setengah delapan pagi hingga pukul empat sore, sesuai dengan jadwal buka Pasar Batur. Selain makan di tempat ini, kamu juga bisa menjelajah pasar, lho. Ada penjual camilan dengan harga terjangkau yang juga menawarkan jenis oleh-oleh khas Dieng. Ada juga penjual jaket dan celana second yang bisa kamu gunakan untuk menghalau dinginnya Dieng. Ada pula penjual sayur di sekitar yang banyak menjajakan petai, kecombrang, jengkol, dan cabai Dieng.

Ya, kira-kira inilah beberapa warung makan yang patut dicoba kala berkunjung ke Dieng. Mereka tidak hanya memuaskan rasa laparmu dengan racikan kaya rempah saja, tetapi juga memberimu kenyamanan yang tentu akan membuatmu selalu kembali ke Dieng. Tertarik mencoba?

Penulis: Yosi Basuki

Booking on :