Tani Jiwo’s Pick: Hidden Gem di Dieng

Siapa bilang ke Dieng hanya bisa mengunjungi candi dan telaga serta puncak gunung yang terkenal itu? Masih banyak tempat di sini yang sayang untuk dilewatkan, lho!

Dieng terbentuk dari deretan bukit dan cekungan geografis serta kelompok masyarakat yang menghasilkan bentang alam indah. Oleh karenanya, banyak sekali tempat-tempat menarik yang bisa kamu kunjungi di sini. Meskipun memiliki objek-objek wisata yang sudah mendunia namanya, bukan berarti tidak ada pilihan tempat wisata lain. Di setiap tempat yang ada di Dieng, kamu akan menemukan pesona lain yang tidak akan ditemukan di objek wisata lain.

Karena berbaur dengan kehidupan masyarakat lokal, tentunya, setiap tempat di Dieng membuat kamu bisa melihat langsung bagaimana aktivitas keseharian masyarakatnya. Dengan begitu, pengalamanmu berlibur ke Dieng tidak lagi membosankan! Seperti apa ya tempatnya?

Yuk, coba kita simak tempat-tempat baru yang kami rekomendasikan!

  1. Candi Dwarawati

Candi ini terbilang jarang diketahui keberadaannya oleh banyak orang. Lokasinya yang berada di sekitar ladang milik warga dan berjarak dengan jalan utama membuat candi ini tidak terlihat. Padahal, pemandangan dari candi ini cukup menarik, lho. Terlebih lagi, kamu bisa mengunjungi candi ini kapan pun!

Lokasi yang jauh dari pemukiman membuat suasana di candi ini sangat tenang dan syahdu. Untuk sampai ke Dwarawati, kamu akan melewati pemukiman warga. Lalu, kamu akan melewati sebagian kecil ladang kentang milik warga. Candi ini juga menjadi salah satu titik pendakian Gunung Prau dengan jalur cukup landai. Warga menamai titik ini dengan basecamp Dwarawati.

Candi ini adalah satu-satunya yang memiliki nama tidak berdasarkan epos Mahabharata. Dwarawati merupakan nama ibu kota Kerajaan Dwarata yang ada di India. Pemberian nama ini karena bangunan candi mirip dengan candi-candi yang ada di India. Di kawasan ini seharusnya ada tiga candi lain yang berdampingan dengan Candi Dwarawati, yaitu Candi Pandu, Candi Margasari, dan Candi Parikesit. Sayangnya, batu-batu bangunannya sudah hilang dan menyisakan Candi Dwarawati saja. Diperkirakan, candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi. Dahulu, candi ini menjadi tempat pemujaan Dewa Syiwa. Pada bangunan awalnya, terdapat arca Ganesha, Dewi Durga, dan Agastya. Namun, agar tetap terjaga, ketiga arca tersebut kini dapat dilihat di Museum Kailasa. Diperkirakan bangunan utuh candi ini hampir serupa dengan Candi Bima. Namun, sayangnya, batuan bagian puncak candi ini belum teridentifikasi. Tertarik merasakan ketenangan di candi ini?

  1. Permandian Air Panas Toya Bira Bitingan

Dieng memang terkenal dengan suhu dinginnya. Akan tetapi, kamu tetap bisa menghangatkan diri dengan berendam!

Ya, di antara dinginnya suhu Dieng, dataran tinggi ini juga menyimpan banyak sumber mata air panas. Akibat reaksi panas bumi di bawah lapisan tanah, sumber air di sekitar kawah yang ada di Dieng menjadi panas. Meski begitu, warga tetap menggunakan air panas ini untuk aktivitas sehari-hari hingga aktivitas pertanian dan peternakan.

Selain untuk aktivitas keseharian, mata air panas ini juga bisa untuk berendam. Kolam pemandian air panas Toya Bira salah satu yang memanfaatkan sumber mata air ini. Menghangatkan diri, melepas lelah, sekaligus mendapatkan ketenangan bisa segera kamu rasakan kala berkunjung ke tempat ini. Sekalipun terletak di pinggir jalan, pemandian ini terbilang relatif sepi daripada lokasi permandian lainnya. Meskipun sepi, inilah pengalaman yang banyak dicari oleh pengunjung.

Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar 5.000 rupiah saja, kamu sudah bisa merasakan ketenangan sekaligus mendapat pemandangan lanskap sisi utara Dieng yang dekat dengan Laut Jawa. Jika beruntung kala musim kemarau, kamu bisa melihat garis lautan dari pemandian ini!

  1. Sikapuk Hill

Menikmati sunrise ala pendaki seperti film 5cm itu bisa dilakukan di Dieng, lho! Meskipun terkenal dengan salah satu spot sunrise, seperti Bukit Sikunir, masih banyak tempat yang menawarkan pemandangan indah kala matahari terbit. Bukit Sikapuk adalah salah satunya. Tempat ini adalah tujuan yang tepat jika tidak ingin mendaki terlalu jauh. Karena berada di pinggir jalan utama dekat Dusun Wadas Putih, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Lokasi ini baru dibuka pada tahun 2021 lalu dan menjadi alternatif wisatawan yang ingin menikmati sunrise tanpa perlu pendakian panjang. Ini menjadi hal yang baru saja disadari pelaku wisata Dieng, karena banyaknya titik-titik vital untuk menikmati sunrise. Tempat yang dikelola oleh warga sekitar ini juga dikenal dengan sebutan Bukit Awan Putih. Bukan tanpa alasan, karena dari sini wisatawan dapat melihat pemandangan Gunung Sindoro kala sebagian badan gunungnya terselimuti awan putih tebal dengan latar matahari yang perlahan naik.

Selain disuguh dengan pemandangan luar biasa, tempat ini juga dilengkapi fasilitas umum, seperti area parkir, toilet, musala, gazebo, beberapa titik spot foto, warung makan, dan fasilitas protokol kesehatan. Harga tiket masuknya sebesar 10.000 rupiah dan wisatawan bebas menikmati pemandangan di sini sejak pukul 05.00 hingga 18.00 WIB.

Meskipun tempat ini adalah wisata baru, Bukit Sikapuk dapat memberimu suasana hangatnya matahari terbit berdampingan dengan aktivitas di ladang pertanian yang mengelilinginya. Kalau beruntung, kamu bisa melihat para petani panen kentang, lho! Penasaran bagaimana sunrise dari bukit ini? Yuk, main!

  1. Bukit Scooter

Bukit yang terletak di dekat pemukiman warga ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati lanskap Dieng secara keseluruhan. Dari puncak bukit ini, kamu tidak hanya dapat melihat bentang pemukiman warga yang berpadu dengan ladang kentang. Akan tetapi, kamu juga bisa melihat gugusan Gunung Prau, gugusan Gunung Sikunir, Pakuwaja, Bismo,  dan puncak Gunung Sindoro di belakangnya. Di sini, kamu juga bisa menikmati sunrise dan sunset, lho.

Untuk sampai ke puncak bukit ini, kamu hanya perlu jalan sedikit menanjak sekitar 15–20 menit dari lokasi parkir. Dengan membayar tiket masuk sebesar 5.000 rupiah, kamu sudah dapat menikmati bentang alam dari puncak bukit ini. Kamu pun bisa berkemah di Scooter. Jika tidak membawa tenda, jangan khawatir! Di loket masuk bukit ini juga tersedia persewaan tenda yang dibanderol dari harga 50.000 rupiah saja. Tertarik berkemah di sini?

  1. Thrift Shop Pasar Batur

Fenomena fashion thrift shop sedang naik daun sejak tahun lalu. Barang fesyen bekas dianggap sebagai salah satu cara menyelamatkan lingkungan dengan memperpanjang umur pakainya. Namun, fashion thrift shop sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Di Dieng dengan suhu yang cukup dingin, thrift shop adalah pilihan warga untuk mendapatkan penghangat badan dengan kualitas apik dan harga miring.

Meskipun banyak thrift shop yang memiliki galerinya sendiri di sekitar tempat wisata Dieng, tetapi ada sekumpulan pedagang fesyen baju bekas ini di Pasar Batur. Mereka memiliki siklus pergantian barang setiap 5 hari sekali di hari pasaran Pahing. Warga Dieng memang masih menerapkan sistem pasaran macam ini. Walaupun Pasar Batur adalah pasar terbesar, barang yang dijajakan pada hari pasaran tersebut jauh lebih lengkap pilihannya dibanding hari biasa. Termasuk barang di thrift shop.

Jika kamu berkesempatan ke pasar ini di hari pasaran Pahing, kamu bisa melihat koleksi terkini thrift shop yang akan menggoda hasratmu untuk belanja. Berada di sisi timur bagian dalam pasar, bersanding dengan kios-kios gerabah, kamu akan menemukan deretan thrift shop favorit warga Dieng. Bicara soal jenama, di thrift shop ini kamu bisa menemukan banyak jenama  terkenal, seperti Uniqlo, Gap, Adidas, Nike, dan Kate Spade. Koleksi jenama ternama ini umumnya dari tahun 1990–2000 awal. Harga yang dibanderol pun sangat ramah di kantong, kisaran 20.000 rupiah untuk baju atasan, 40.000–100.000 untuk celana dan jaket tebal. Jika membeli lebih dari 2 barang di satu kios, kamu bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah lagi setelah nego harga dengan pedagangnya.

Di hari-hari biasa pun, deretan kios thrift shop ini tetap buka. Hanya saja, koleksinya tidak selengkap kala hari pasaran Pahing. Jadi, ketika kamu lupa membawa penghangat badan yang lebih tebal, kamu bisa segera ke Pasar Batur dan mendapatkannya dari jenama-jenama terkenal ini tanpa merogoh kocek dalam-dalam!

Nah, menarik ‘kan? Ini hanya segelintir tempat yang bisa kami rangkum sekarang. Masih banyak lagi tempat-tempat hidden gem yang sayang untuk dilewatkan kala kamu ke Dieng. Pastikan waktu berliburmu tidak sia-sia dengan mengunjungi tempat-tempat tadi, ya!

Penulis: Yosi Basuki

Booking on :