Ragam Perayaan Kemerdekaan di Dieng

Dirgahayu Indonesia!

Semarak perayaan HUT RI setiap tahunnya selalu dinanti oleh banyak orang karena menyimpan kejutan yang berbeda-beda. Mulai dari pawai warga dengan kostum unik, perlombaan yang selalu bervariasi, hadiah-hadiah unik, hingga momen-momen menarik yang selalu berhasil mengeratkan rasa kekeluargaan antarwilayah.

Kemeriahan ini pun takkalah dinanti oleh warga Dieng, lho. Setiap tahun, warga akan turut dalam rangkaian acara desa sejak tanggal 17 hingga 19 Agustus. Mulai dari lomba hingga pawai dan beberapa acara lain yang diadakan untuk memeriahkan HUT RI.

Sejak seminggu sebelum HUT RI, warga akan disibukkan dengan persiapan acara. Ada kelompok yang latihan baris-berbaris. Ada yang mempersiapkan diri berlatih menari untuk pertunjukan dan ada pula kelompok bapak-bapak yang bergotong royong menyiapkan lokasi dan sarana lomba. Selain itu, mereka juga tidak luput menghias rumah dan lingkungan tempat tinggalnya dengan berbagai hiasan bertema kemerdekaan. Takjarang, warga menggelar pertunjukan lengger agar perayaan kemerdekaan semakin meriah, lho.

Di Dieng, memang tidak sedikit acara desa yang digelar dengan meriah. Hampir di setiap acara itu, selalu ada pertunjukan seni kerakyatan yang ambil bagian. Ini adalah cara masyarakat Dieng melestarikan kebudayaannya. Selain itu, rangkaian acara desa yang memakan waktu berhari-hari juga mengikat tali silaturahmi antarwarga. Mereka akan bersama-sama menyiapkan kebutuhan acara, baik itu lokasi, dekorasi, isi acara, maupun konsumsinya. Setiap acara desa ini dibuat meriah sebagai bentuk rasa syukur warga.

Nah, perayaan HUT RI tahun ini pun tidak kalah meriah. Ada beberapa rangkaian acara yang selalu diadakan kala perayaan kemerdekaan di Dieng. Yuk, kita simak bersama!

  1. Upacara Bendera di Gunung Prau

Hari Kemerdekaan tentu diawali dengan upacara. Namun, lokasi upacara takmelulu di lapangan atau alun-alun kota. Di Dieng, upacara di puncak Gunung Prau menjadi momen yang banyak dinantikan oleh para pendaki. Yang mengikuti upacara ini bukan hanya pendaki sekitar Dieng saja, pendaki seluruh penjuru Indonesia menantikan momen ini.

Dilansir dari media sosial resminya, upacara di puncak Gunung Prau ini diselenggarakan Arei Outdoor Gear bersama Medina Kamil, ranger Prau, dan puluhan pendaki dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Dalam upacara ini dibentangkan juga bendera merah putih sepanjang 2023 meter mengitari puncak Gunung Prau, pelepasan burung, dan penambatan balon udara. Apakah kamu pernah merasakan upacara di puncak gunung ini?

  1. Rangkaian Lomba per RT 

Selain upacara, semarak kemerdekaan juga diwarnai dengan lomba di setiap RT yang ada di sekitar Dieng. Lomba ini baru diadakan sore hari setelah warga Dieng selesai bekerja. Ada beberapa jenis lomba yang diadakan sejak jam 2 siang hingga 5 sore. Mulai dari makan kerupuk, pukul air, tiup lilin, makan pisang, memancing lele, hingga lomba lainnya yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat di Dieng. Banyaknya rangkaian lomba dan peserta membuat pelaksanaannya menghabiskan waktu hingga dua hari.

  1. Diikuti Anak-Anak hingga Ibu-Ibu

Lomba-lomba selama perayaan kemerdekaan selalu berhasil mengundang gelak tawa. Apalagi lomba yang diikuti oleh anak-anak dan ibu-ibu. Selain meriah dengan suara para penonton, peserta pun dibuat susah payah dengan aturan dari masing-masing lomba. Namun, lomba yang selalu bervariasi setiap tahunnya ini tidak pernah sepi oleh peserta. Setiap lapisan masyarakat di Dieng dengan senang hati mengikuti lomba selama perayaan kemerdekaan. Dengan cara ini, ikatan silaturahmi pun semakin erat, lho!

  1. Ada juga Lomba untuk Bapak-Bapak dan Pemuda

Tidak mau kalah dengan anak-anak dan para ibu, bapak-bapak dan deretan pemuda di Dieng juga ambil bagian dalam lomba kemerdekaan. Meskipun sudah didapuk menjadi panitia lomba selama tujuh belasan, para lelaki Dieng takmau luput merasakan serunya berlomba. Lomba-lomba yang umumnya diikuti oleh para bapak dan pemuda ini antara lain lomba panjat batang pisang, tarik tambang, hingga lomba memancing. Kegesitan para lelaki di lomba-lomba tersebut juga takkalah mengundang gelak tawa penonton. Ada saja tingkah yang membuat para penonton terkekeh. Bahkan, di lomba memancing tahun ini, para lelaki tidak sabar menunggu ikan yang menghampiri umpannya, hingga mereka memilih untuk berlomba menangkap ikan menggunakan tangan! Ada-ada saja, ya.

  1. Pertunjukan Tari Topeng Lengger di Malam Kemerdekaan

Selain lomba-lomba tadi, warga Dieng akan mengadakan panggung seni rakyat selama beberapa hari di lokasi yang berbeda-beda. Pada malam kemerdekaan hingga pascahari kemerdekaan. Warga menggelar pertunjukan tari topeng lengger dengan rangkaian tari tradisional lainnya di berbagai tempat di sekitar rumah mereka. Umumnya, lokasi yang dijadikan panggung tidak jauh dari area lomba. Ini adalah cara penduduk Dieng memusatkan keramaian di sebuah lokasi tanpa merepotkan para pendukung acara. Uniknya, meskipun lokasi acara tidak banyak berubah tiap tahun, acara ini selalu ramai dan penuh sesak oleh penonton! Pertunjukan tari ini diadakan secara bergilir dari setiap RT yang ada di Dieng. Bayangkan ada berapa banyak pertunjukan dalam satu waktu ini!

  1. Pawai Karnaval dari Tingkat RT, RW, Hingga Kelurahan!

Tidak hanya lomba dan pertunjukan seni, ada juga pawai karnaval dari tiap-tiap RT yang memenuhi jalanan di hari ketiga kemerdekaan. Pawai ini dimeriahkan oleh masing-masing kelompok RT dengan kostum dan gerakan jalan yang variatif. Warga memanfaatkan berbagai barang untuk dijadikan kostum. Tahun ini, masing-masing kelompok RT di Dieng tidak hanya berkostum layaknya pasukan baris-berbaris lho. Ada kelompok yang berkostum menyerupai setan, menyerupai suatu suku di Indonesia, hingga kostum wali sanga! Keren, ya?

Selama pawai berlangsung, petugas keamanan akan langsung sigap mengatur lalu lintas agar rombongan aman dalam perjalanan. Memang, selama pawai berlangsung, macet kendaraan tidak bisa dihindari karena rute jalan yang dilewati. Untuk mengatasi hal itu, baik panitia, petugas keamanan, maupun pihak penyebar informasi akan menggencarkan pengumuman di berbagai platform agar tidak terjadi antrean kendaraan yang terlalu panjang. Di sekitar Dieng sendiri, pawai berlangsung tidak hanya dalam satu hari. Masing-masing daerah di sekitar Dieng menentukan jadwal pawai di hari-hari yang berbeda agar rombongan tidak terlalu panjang, antrean kendaraan tidak terlalu lama, dan penonton tidak terlalu lelah menyaksikan seluruh rangkaian acara ini.

Itu tadi rangkaian acara yang dibuat warga Dieng untuk memeriahkan HUT RI ke-78. Meskipun memakan waktu berhari-hari untuk mempersiapkan acara ini, tetapi warga Dieng selalu bersemangat untuk memeriahkan HUT RI. Mereka sepakat bahwa ini adalah perayaan untuk dinikmati keseruan dan kemeriahannya, bukan untuk saling berkompetisi antartetangga. Meskipun ada penilaian dewan juri, bagi mereka, poin tidak begitu berarti selama setiap tahunnya mereka tetap dapat berpartisipasi menikmati kebahagiaan bersama. Inilah arti kemerdekaan yang sesungguhnya bagi warga Dieng.

Kalau kamu, apa arti kemerdekaan yang kamu rasakan?

Penulis: Yosi Basuki

Booking on :