Dieng tuh Cocok buat Acara Lari Para Atlet

Di cabang olahraga lari, ada subkategori yang disebut trail running. Kegiatan ini tidak melalui lintasan lari pada umumnya. Seperti namanya, trail running dilakukan di medan bebatuan dan lumpur. Umumnya, lintasan ini ditemukan di lereng gunung, sehingga dikenal juga sebagai lari lintas gunung.

Trail running belakangan ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Karena, orang awam dapat turut serta tanpa perlu mengikuti suatu komunitas pelari tertentu. Jarak yang ditempuh pun beragam dan dengan medan yang tidak selalu lurus. Dengan begitu, peserta trail running tidak hanya berlari, tetapi juga mendaki. Maka, peserta perlu melengkapi diri dengan perlengkapan yang tepat.

Menyadur dari SAC Indonesia, panjang rute trail running tidak menentu. Kegiatan trail running umumnya akan menetapkan titik finis tertentu dan, kemudian, akan mengukur panjang jarak yang harus ditempuh. Jarak trail running pun bervariasi, mulai dari 5 km, 10 km, hingga ada yang menyamai jarak maraton, yaitu 42 km, bahkan melebih jarak ini.

Di Dieng, pamor trail running sebenarnya sudah menggema sejak 2020. Sayangnya, karena pandemi, sebuah event trail running tidak jadi dilaksanakan. Dua tahun berselang, event trail running kembali diadakan dari beberapa komunitas berbeda. Medan yang dilalui dari masing-masing acara tersebut melintasi beberapa objek wisata di Dieng dan juga trek pendakian di antara perkebunan warga.

Berikut beberapa event trail running dan juga event running lain yang pernah diselenggarakan di Dieng dan sekitarnya.

  1. Dieng Trail Run #1 dan #2

Acara ini terbentuk atas kerja sama Esa Organizer dan Goat Run. Dieng Trail Run yang pertama dilaksanakan pada 10–11 Desember 2022 dan yang kedua pada 22–23 Juli 2023. Di acara yang pertama, terdapat tiga kategori jarak trail run yang ditentukan, yaitu 12 km dengan cut off time 5 jam, 23 km dengan cut off time 7 jam, dan 50 km dengan cut off time 12 jam. Lalu, di acaranya yang kedua, Dieng Trail Run memberi kesempatan bagi para peserta yang ingin mengikuti dengan jarak pendek. Maka, di acara kedua ini, kategori jarak yang ditentukan menjadi empat bagian, yaitu 6 km dengan cut off time 3 jam, 12 km dengan cut off time 5 jam, 25 km dengan cut off time 8 jam, dan 50 km dengan cut off time 18 jam.

Di acara kedua, terdapat rekor baru yang dicetak oleh peserta bernama Risqi Dwi Kurniawan dari kategori 50 km. Ia berhasil sampai garis finis tepat di waktu 6 jam 43 menit 57 detik mengalahkan peserta lainnya. Uniknya, di acara Dieng Trail Run #2 ini, para peserta sangat fokus pada medan yang dilaluinya sehingga sampai garis finis lebih cepat dari cut off time yang sudah ditentukan.

Dilansir dari akun Instagram resmi Dieng Trail Run, Dieng Trail Run #3 akan diadakan lagi di akhir tahun 2024. Antusias para pengikutnya sudah cukup tinggi sejak pertama kali merilis cuplikan pada awal Januari 2024.

  1. Dieng Orienteering Race

Acara yang diselenggarakan oleh Main Outdoor ini dilaksanakan pada 19–21 Mei 2023. Diikuti hampir 500 peserta dari total empat kategori, yaitu relay orienteering, individual foot orienteering, fun orienteering, dan fun bike orienteering

Orienteering sendiri adalah sekelompok olahraga yang membutuhkan keterampilan navigasi. Pada praktiknya, peserta orienteering ini akan dibekali peta dan kompas sebagai penunjuk arah. Masing-masing peserta juga dituntut menggunakan strategi dan etika untuk mencapai tiap titik kontrol yang sudah disiapkan tanpa merusak kebun warga. Awalnya, kegiatan ini diperuntukkan bagi perwira militer. Namun, dalam perkembangannya, orienteering memiliki banyak variasi yang dapat dilakukan oleh orang awam.

  1. Etawalin Dieng Run

Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Etawalin Indonesia dan Serayu News bersama Fotoyu. Dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2023 lalu, acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda. Etawalin Dieng Run terbagi menjadi dua kategori, yaitu 5 km dan 10 km, untuk pelajar dan juga umum. 

Rute yang diambil dari acara ini mayoritas jalan utama di Dieng. Sehingga, panitia mewajibkan para peserta untuk tetap berhati-hati saat berlari di bahu jalan.

  1. Bedakah Fun Run 2024

Sedikit bergeser dari Dieng, terdapat acara lari yang diselenggarakan oleh komunitas pelari dari Kabupaten Wonosobo bernama Slow Runners Wonosobo. Komunitas yang rutin melakukan night run di sekitar pusat Kabupaten Wonosobo ini menjajal jalur baru di wilayah Bedakah. Meskipun jarak yang ditentukan hanya 5 km, tetapi acara ini berhasil menyita perhatian warga Wonosobo di awal tahun. Diselenggarakan pada 21 Januari 2024 lalu, acara ini menggandeng Moby Park sebagai lokasi titik kumpul.

Rute kegiatan ini mengambil jalan utama Bedakah-Wonosobo yang sudah beraspal. Meski begitu, jalanan ini terbilang cukup sepi sehingga aman untuk kegiatan lari. Dalam acara ini juga tidak ada medan yang mendaki ataupun berlumpur. Namun, peserta disuguhi dengan pemandangan kebun teh Bedakah dengan latar belakang Gunung Sindoro yang memukau. Di acara ini juga tidak terdapat podium dan cut off time, sehingga acara terbilang santai.

Itulah beberapa acara lari yang pernah dilaksanakan di Dieng. Antusias masyarakat yang besar membuat lebih dari satu pihak turut terlibat dalam pembentukan variasi acara lari di Dieng. Tahun 2023 bisa dibilang sebagai tahunnya para pelari di Dieng, jika dilihat dari deretan acara lari yang diselenggarakan. Apakah 2024 akan menjadi tahun spesial lagi untuk para pelari di Dieng? Kita tunggu saja!

Penulis: Yosi Basuki

Booking on :